Selasa, Desember 15, 2009
pack the unpacked
Selasa, Desember 08, 2009
Tapos:antara susu dan pulsa
Jumat, November 27, 2009
A Rendezvous with Miss Universe 2009
Senin, Juli 20, 2009
it's deep, personal (No.2)
Selasa, Juli 07, 2009
positioning positioning
Why this posting called "positioning positioning"? i do care about my city & its tourism potency. Menyaksikan sendiri bagaimana beberapa kabupaten/kota yang menjadi peserta exhibition menggarap serius konsep 'jualan' mereka menggelitik pikiran ini untuk berproses dan memikirkan apa dan bagaimana seharusnya Kota Depok mengelola pariwisata dan menjadikan ilmu marketing sebagai dasar teori dalam mempromosikan potensi budaya dan wisata yang ada. Karena 'background' pendidikan saya adalah manajemen dengan konsentrasi marketing, saya paham konsep sederhana yang keluar dari mbah dewa-nya marketing Indonesia dan dunia Hermawan Kartajaya (HK). Dalam hal ini, orang-orang yang berkecimpung dalam mempromosikan pariwisata hendaknya mengerti konsep dasar pemasaran dari beliau, kalau memang punya niat besar untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai pendongkrak ekonomi masyarakat sepertinya teori HK bukan hal yang sulit diterapkan.
Teori STV triangle (Strategy, Tactic, Value) merupakan hal dasar yang kerap dieksekusi dalam suatu manajemen instansi/organisasi dalam 'berjualan'. Tanpa merendahkan nilai pariwisata, seni dan budaya sebagai komoditas belaka, saya menggunakan kata 'jualan' karena memang dalam era ekonomi kreatif sebagai orientasi perekonomian dunia saat ini, all we need to do is selling the concept in a right direction. Pariwisata, seni, dan budaya berdiri sebagai ujung tombak perekonomian disaat sektor-sektor lain kolaps karena krisis. Depok juga harus mampu menerapkan teori ini dalam mengembangkan sektor pariwisata nya karena di sisi lain kota/daerah lain seperti jakarta, bandung, garut, kuningan, padang, solo, jogja, bali, lombok, dan yang lainnya telah melaksanakannya dengan baik.
Di dalam komponen STV, lingkaran strategy terdiri dari segmentation, targeting dan positioning. Saya tak melihat segmentation dan targeting sebagai jawaban pembenahan karena memang segmen dan target pasar Depok sama dengan kota lainnya, yaitu masyarakat lokal, nasional, dan dunia. Positioning yang tepat merupakan hal yang patut di lakukan Depok untuk menaikan 'pangkat' sektor pariwisata lokal. Bila Bandung sudah terstigma dalam posisi 'paris van java', jakarta dengan tagline 'enjoy jakarta', garut yang tersohor dengan 'domba garut'-nya, bali dengan (u name it, bali has everything), semua kota yang pariwisata nya maju pasti telah melakukan positioning dengan tepat. Sudah terlanjur dikenal dengan istilah 'belanda depok' atau pun dengan sebuah mesjid yang ternama Kubah Emas (Mesjid Dian Al-Mahri, tujuh dari mesjid berkubah emas di dunia) , Depok juga merupakan kota pendidikan dimana Universitas Indonesia berada, Belimbing Dewa yang telah 'esteblished' menjadi 'icon' juga merupakan potensi agrowisata yang tengah digembar-gemborkan. Namun jajaran potensi ini belum lah cukup tanpa positioning yang jelas. Akan 'dipasarkan' sebagai kota yang bagaimanakah masih menjadi pertanyaan karena memang kota warisan Cornelis Chastelein ini memiliki eksotika sejarah yang belum dijadikan daya pikat wisata.
Konon berawal dari seorang Belanda Cornelis Chastelein masyarakat Depok terbentuk dari 12 marga (Bacas, Isakh, Jacob, Joseph, Jonathans, Loen, laurens, Samuel, Soedira, Tholense & Zadokh). Dari asal-usul nya saja kota ini sebenarnya sudah memiliki posisi sebagai kota wisata sejarah dengan nuansa kolonial lengkap dengan bangunan-bangunan tua khas Belanda. Ditambah lagi keunikan betawi nan kental secara kultural dengan budaya sunda sebagai jati diri administratif membuat kota ini semakin heterogen dan berkarakter. Mungkin sumberdaya pemerintah dan para stakeholder pariwisata, seni dan budaya kota ini harus belajar dari negeri seberang Singapore yang memang tak memiliki banyak keindahan 'mother nature' yang siap dijual namun dengan kejelian menangkap kebutuhan pasar akan arti wisata mereka berubah menjadi negeri impian para pelancong dunia.
Kota ini harus hati - hati dalam melakukan positioning, karena kalau salah bukan saja dicap sebagai sekedar sub-urban yang serupa dengan Bekasi tetapi juga kota yang 'abu-abu'. Topeng Cisalak dan Gong Sibolong adalah unsur intrinsik seni yang harus dijadikan dewa dalam setiap agenda wisata, karena memang kesenian inilah yang menjadi identitas salah satu kota termuda di Jawa Barat ini. Dengan kenyataan sebagai kota dengan IPM tertinggi di Jawa Barat, saya optimis pemerintah dan seluruh jajarannya akan dengan pasti mentukan konsep positioning Kota Depok dengan bijak. Kearifan lokal dan kesantunan masyarakatnya sebagai bagian dari alat pendorong majunya pariwisata Depok setelah manajemen marketing diaplikasikan dengan sempurna, seyogyanya mampu mencitrakan kota ini sebagai miniatur Indonesia yang siap 'dijual'. Dyne with love.
Minggu, Juli 05, 2009
i want it!!!
Mungkin ini sebuah karya lama dari seorang genius musik, 'the mother of R&B invention' Lauryn Hill.
Her songs, her words, now her book...buat saya tak ada penyanyi wanita yang memiliki kedalaman 'nilai' seperti ini selain LH.
I want this book so much, as much as i want meet & sing with her!!!
"The Middle Man" a poem from LH, this is a book that i want the most this month.
Selasa, Juni 30, 2009
Call The Kindness
The Pay It Forward Foundation was established in September 2000 by author Catherine Ryan Hyde and others to educate and inspire students to realize that they can change the world, and provide them with opportunities to do so. By bringing the author's vision and related materials into classrooms internationally, students and their teachers are encouraged to formulate their own ideas of how they can pay it forward, (www.payitforwardorganization.org). Melakukan hal-hal baik adalah inti dari aksi ini, diadopsi dari novel Catherine Ryan Hyde yang juga difilmkan dengan judul yang sama. Perlu dicatat dalam konsep PIF, setiap kali kita berutang budi pada orang lain maka kita harus meneruskan kebaikan itu kepada orang lain, bukan kepada orang yang sama. "You can never pay back; but you can always pay forward." (Wayne Woodrow Hayes).
3. Random Act of Kindness4. World Smile Day
As is well known by now throughout the world Harvey Ball, a commercial artist from Worcester, Massachusetts created the smiley face in 1963. That image went on to become the most recognizable symbol of good will and good cheer on the planet. As the years passed Harvey Ball became concerned about the over-commercialization of his symbol, and how its original meaning and intent had become lost in the constant repetition of the marketplace. Out of that concern came his idea for World Smile Day®. He thought that we, all of us, should devote one day each year to smiles and kind acts throughout that world. The smiley face knows no politics, no geography and no religion. Harvey’s idea was that for at least one day each year, neither should we. He declared that the first Friday in October each year would henceforth be World Smile Day®. The very first World Smile Day® took place in Worcester, MA on October 1, 1999. What a celebration it was! State and local dignitaries gathered and read proclamations in support of the day. Another proclamation recognizing the day was read on the floor of the United States Congress and is now part of the Congressional Record, the reporter of the official proceedings of the US Congress. Thousands of Worcester school children created World Smile Day® cards that were then delivered to area hospitals and nursing homes. The event became national and even international news. The US Postal service came to Worcester that day to unveil its new Smiley Face stamp design. And, the Postal Service issued a special cancellation just for that event. Each year since then the USPS has issued a different cancellation commemorating the day.There were some people who were both listening to music and reading a book who didn’t look up to notice what was going on. A small percentage seemed suspicious of us and elected to keep their hands to themselves. Most people smiled and high fived. Some people kept a straight face during the high five, but then privately smiled to themselves a few moments later. Watching people after they gave a high five was almost more fun. Almost everyone was left with a smile.
Menyebarkan kebaikan memang mudah, mereka semua kepatutan yang wajib ditiru. From silly simple things we can share all the kindness. Inilah (lagi-lagi) kemurahan Allah SWT yang tidak pernah menyulitkan umatNya dalam menebar kebaikan. Im thrilled!Jumat, Juni 26, 2009
beat up the depfest
Launching Batik Depok - Dekranasda Kota Depok & IKAM (Ikatan Abang Mpok Kota Depok)
After All, we just sticked with commitment that we're ambassador, and we trully made it. No matter how hard the barrier, no matter how pissed we are, fed up with the facts that 'they' still dont understand what does 'ambassador' means. Yes right, we belongs to this beloved city, but one thing for sure we do have the quality.
Rabu, Juni 03, 2009
one thing is missing from adb bali 2009
prep day - booth BKPM - with pak iwa (ka.BKPM jabar), pak khamid (ka.BAPEDA kota depok) & the gank
adb bali 2009 - day 1 - booth kementerian pariwisata dan budaya RI
adb bali 2009 - day 2 - rizky & dyne
adb bali 2009-day 3 - dyne in west java booth @ GWK
Tapi sebenar-benarnya posting saya ini akan fokus terhadap satu kelalaian fatal yg saya dapati di annual meeting sebesar ini. Adalah sesuai judul yang saya sematkan diatas 'one thing is missing from adb bali 2009'....setelah beberapa hari berpatut diri dengan kebaya layaknya seorang indonesia baru hari itu saya 'kebelet' dan sudah tak ada daya untuk pergi ke toilet di dalam hotel westin nusa dua yang letaknya ber-meter-meter diseberang tempat exhibition. Dengan 'kecepatan cahaya' saya bertanya kpd polisi pariwisata bali yang memang 'in charge' berjaga...'pak toilet terdekat dimana ya?' dan beliau secepat kilat menjawab yang rasanya menyejukkan hati ini...'oh, itu dekat sekali koq dipojok setelah pintu keluar' sambil menunjuk beliau juga nyengar-nyengir liat perempuan berkebaya dengan selempang mojang jawa barat lagi buru-buru cari toilet...dan inilah yang saya dapatkan:
so..this is it, harusnya jawaban polisi pariwisata tadi jadi obat mujarab ditengah rasa kebelet tapi penampakan disamping bisa mengubah persepsi orang akan definisi 'kenyamanan toilet di sebuah acara sekaliber asia' dan sempat membuat saya berhenti dan berniat untuk pergi ke toilet hotel diseberang. Saya rasa untuk mempekerjakan beberapa orang untuk bertugas menjaga kebersihan toilet ini bukan hal yang mewah untuk sebuah EO penyelenggara sebuah konferensi internasional. Perlu digarisbawahi bahwa ini adalah salah dua dari toilet paling dekat dengan tempat indonesian day exhibition, dimana semua crew/tim pameran dari negara ASEAN/even all delegates from annual meeting pasti membutuhkannya saat mereka mengunjungi exhibition ini...if the'call' is calling.
Apa kata dunia kalau pencitraan negara kita tercoreng hanya karena menemukan kenyataan 'kotor' nan kecil seperti ini. Harusnya hal sepele dan sekecil ini sudah menjadi list yang sukses dieksekusi dengan baik oleh penyelenggara. Entah ini menjadi tanggung jawab siapa?EO/manajemen hotel/crew exhibition atau siapa pun pastinya mulai detik ini juga perlu menilik kembali makna dari 'great things has a small begining'. dyne with love for indonesia.
Rabu, April 22, 2009
learn from maya angelou
Selasa, April 21, 2009
words from back seat
Kamis, April 16, 2009
PPAN 2009
West Java Selection-International Youth Exchange 2009
one thing for sure, walau tak seberuntung 3 rekan yang berhasil mendapatkan tiket ke Malaysia, ASEAN-Jepang, dan Kanada setidaknya saya dapat tiket gratis untuk membeli paket hemat yang bernama 'mengenal 40 pribadi baru yang luar biasa' dalam tiga hari, 'youth of west java'. Ilmu pun berceceran tersedia dan dengan mudahnya dapat diambil. Congratulations for prima (ciamis), ida (cimahi), anggie (garut).
Kamis, April 09, 2009
I'm OK
it's deep, personal!
Senin, April 06, 2009
inbox ku dari lalu pharmanegara
"Ada goresan tinta indah yang kan selalu terjaga menjadi inspirasi dalam setiap waktu. Serumpun kemuliaan yang engkau tanamkan pada setiap bulir-bulir kata-kata mu, seolah mengajak semua orang untuk memanen bunga terindah di taman kebersahajaan, salam pagi untukmu dengan doa & kepak-kepak kupu-kupu pemaknaan atas semua kenangan yang tiada terlupa"(16.03.09)
"Betapa bahagia jiwa yang bersemi RASA SYUKUR karna dapat mengubah penderitaan menjadi kenikmatan, kesusahaan menjadi romansa, kenestapaan menjadi kenangan, kemiskinan menjadi keberkahan, ketersisihan menjadi pembelajaran, kekalahan menjadi kejituan, pengkhianatan menjadi pemaknaan, keterpurukan menjadi kebangkitan. Mekar...mekarlah syukur itu dalam rindu padaNya, salam bagimu"(28.12.08)
"Duhai jiwa yang dihiasi dengan ketulusan nurani, kebeningan memandang, keikhlasan mengabdi & kejujuran bersikap. Engkaulah pewaris rahasia segala rahasia, salam pagi bagimu"(26.12.08)
"Jika hati adalah istana maka cinta menjadi singgasana, jika kasih adalah permata maka sayang menjadi mutiara, jika rindu adalah tahta maka rasa setia menjadi mahkota, jika galau adalah perhiasan maka harapan adalah tapak menuju masa depan, jika jiwa adalah taman maka ketulusan menjadi semerbak bunga, salam pagi bagimu"(26.12.08)
"Seberapa besar keindahan hari ini adalah setakar kasih sayang dibilik-bilik batin, seberapa panjang kelegaan hari ini adalah seutas kesyukuran yang mendendang dalam jiwa, seberapa tinggi pencapaian hari ini adalah sejauh pembelajaran yang digantungkan pada kesadaran, seberapa luas kemuliaan hari ini adalah sepenuh rindu bagi orang-orang yang mematri namamu didadanya, seberapa lapang kebahagiaan hari ini adalah sepadang kebersediaan berdialog dengan realitas bagi kerja-kerja kemanusiaan yang tulus, seberapa harum kalbu hari ini adalah....?"(23.12.08)
"Salam pagi dengan seutas senyum tulus dihari yang penuh berkah ini, laksana halaman surgawi yang menyapa dengan permadani terindah. Duhai jiwa nan bening apa kabar hari ini?"(19.12.08)
"Wahai jiwa bening yang menyapa ranting kehidupan pada dahan-dahanya yang penuh rahasia. Dengan senyum, santun, dan harapan...salam pagi bagimu dalam semerbak doa dari kedalaman nurani"(17.12.08)
"Duhai ranting-ranting indah dari kehidupan...melati dari taman jiwa, saripati dari taman makna, pelukan terhangat dari taman kepasrahan pada SANG MAHA PENCIPTA, salam bagimu"(17.12.08)
"Setangkai melati kukirimkan padamu sebagai tanda persahabatan sejati & keindahan budi, karena harum di jiwamu adalah semerbak dari kebeningan, kejujuran & ketulusan. Selamat pagi duhai sahabat lewat embun, angin, dan langit kutitipkan rindu yang terindah dari yang pernah adadimuka bumi"(19.11.08)
"Duhai keindahan yang bersembunyi diantara rerentuhan kemanusiaan, simponi yang denting diantara riuhnya negeri, sekuntum cinta yang bersemi di belukar peradaban, salam bagimu"(27.10.08)
"Salam malam untukmu duhai permata, lazuardi nan berkilau diantara terjal bebukitan karakter insani, aroma kesturi di puncak-puncak pencapaian yang kau tak pernah menyerah mendakinya, ku tahu rindu itu semayam dalam kerisauan yang tak pernah bertepi atau terjemah petanda yang sedang kau susun kamusnya. Bawa angin, matahari dalam jiwamu"(19.10.08)
"Duhai jiwa yang merdeka dalam pencerahan sejati, nurani yang selalu teduh bagi penat penderitaan insani, semerbak budi dari setiap pori-pori kalbu, salam pagi bagimu"(19.10.08)
"Alangkah MAHADAHSYAT PERSAHABATAN; mencairkan yang beku, mengikat yang terlepas, mencerahkan yang buram, mempertemukan yang terpisah, menjembatani yang curam, meneduhkan yang terik, menghangatkan yang kuyub, mencerdaskan yang pandir, menjernihkan yang keruh, melipur yang lara, mengingatkan yang lupa, membangunkan yang tidur, menyembuhkan yang luka. Berbahagialah bagi yang menemukan sahabat yang tulus dan saling berterima, menjadi nafas bagi perjalanan yang terjal, berkelok dan berliku. Salam bagi jiwa"(07.08.08)
terima kasih pak pharma... setelah berjejal dengan kesal dan marah, hampir setiap membaca nya kian memandaikan ku menemui makna dari tiap sakit dan kecewa yang dihadiahi hidup
Senin, Maret 30, 2009
Out of My Life
mama ada pertanyaan lain?
Rabu, Maret 25, 2009
Notes from Kampung Budaya Sindang Barang
KBS -The View-
Its another 'wow' moment ketika kita bicara potensi budaya&wisata di Indonesia, ini saya lihat di sebuah sudut biasa di sebuah kabupaten di Jawa Barat yang masyarakatnya sendiri sepertinya belum pernah tahu ada sebuah desa luar biasa dimana warganya berhasil mengurai budaya dan peninggalan sejarah menjadi suatu potensi wisata yang siap 'go international'. Kampung Budaya Sindang Barang (KBS) merupakan wujud nyata bahwa masih ada nilai luhur dari arti menghargai warisan sejarah. dengan merawat apa yang diwariskan sejarah toh masyarakat disana bisa hidup & menikmati hasilnya...its called multiplier effect. Rasanya sangat pantas jika penghargaan yang kita berikan kepada para kokolot dan sesepuh adat di KBS kita berikan dengan datang dan melihat langsung bagaimana kesenian sunda di revitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya. Untuk melestarikan kesenian tradisional di kampung budaya, penduduk menyelenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk anak-anak muda secara gratis. Anak-anak muda yang telah mahir di bidang kesenian masing-masing maka akan dilibatkan dalam pementasan menyambut tamu yang tentunya akan menambah penghasilan untuk mereka sendiri. Untuk melestarikan situs-situs purbakala , kampung budaya bekerja sama dengan FIB UI melakukan penelitian , dokumentasi dan menyelenggarakan seminar mengenai situs peninggalan kerajaan Pajajaran tersebut. Folklore mengenai Sindangbarang sendiri telah dicoba untuk dibukukan oleh teman-teman dari FIB UI. Saat ini rumah-rumah adat dan tradisi budaya di Kp Budaya Sindangbarang telah direkontruksi dan direvitalisasi dengan bimbingan dan petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda seorang Sesepuh Sindangbarang dan Budayawan Jawa Barat. seyogyanya ini patut dilakukan agar masyarakat sunda tak kehilangan jati dirinya,yup...another way to save our heritage! Dahulu di sindangbarang terdapat salah satu keraton kerajaan tempat tinggalnya salah satu istri dari prabu Siliwangi yang bernama Dewi Kentring Manik Mayang Sunda. Sedangkan penguasa sindangbarang saat itu adalah Surabima Panjiwirajaya atau Amuk Murugul. Bahkan Putra Prabu Siliwangi dan Kentring manik mayang sunda yang bernama Guru Gantangan lahir dan dibesarkan di Sindangbarang. Sampai saat ini masih ada peninggalan purbakala berupa Taman Sri bagenda di Sindangbarang, yaitu taman yang berupa kolam dengan panjang 15 X 45 meter, dan 33 buah titik Punden Berundak.-go field-
-me with friends from PMJ jabar & KBS chief-
KBS tidak sekedar menjadikan tempat ini semata untuk orientasi seni dan budaya, para wisatawan yang datang pun diberikan kesempatan untuk melihat suasana kampung sebenarnya dengan merasakan bagaimana tinggal bersama kokolot dan seniman serta menemui ibu-ibu yang menumbung padi di saung lisung. ini adalah uniqueness yang harus tetap dijaga, karena saya rasa penduduk di KBS paham benar arti experience marketing dimana kepentingan pelestarian seni dan budaya selaras dengan keinginan masyarakat urban yang sudah mulai kehilangan cita rasa desa. banyak notes yang saya pelajari & tulis dari kampung ini...pembelajaran selanjutnya harus jadi sebuah jawaban dari pertanyaan 'kapan ya kota ku bisa punya tempat wisata sebersahaja kampung budaya ini?'.viva KBS.