Rabu, Oktober 29, 2008

song from dyne

"penemuan hari ini:hasil beres-beres file dimeja yang semakin indah membuat kamar ku selayaknya kamar tak berpenghuni karena berantakan, lirik ini ada saat badan dan jiwa ini meronta karena siksaan matematika dasar, kimia dasar, dan kalkulus di tahun-tahun awal kuliah yang hampir sama rasanya seperti sma kelas 4. and thanx lord it was 3 years ago..."
"im ok"
turn off the beat
waiting for a sun falls down
still in a ride
but no one in my side
i wanna tell y'all
in this long journey
life won't run on the same track
*just never give up
everytime my days mess up
someone in someone out
i will always step forward
and i will be strong
even if my life goes wrong
i won't turning back
i swear im fine and ok!
a few peoples live
their memory behind
try to forget and
deeply on regrets
but i don't want to be like that
with all my integrity i'll be fine and ok!

20.11.2005,
perpustakaan lsi ipb - waroeng taman bogor
asri aldina

Selasa, Oktober 28, 2008

tak ada bukan berarti sederhana

Kemilau Nusantara, Bandung 26 Oktober 2008
Secara arif harusnya kosakata sederhana dapat diartikan pukulan untuk depok saat parade kemilau nusantara di bumi parahiyangan minggu kemarin. dengan bangga saya maju bersama erwin mendampingi adik2 dari pondok zidan yang memainkan musik tong-tong, tapi hal ini tak cukup menutupi rasa sesal dan kecewa saya yang entah kemana alamatnya. bagaimana pun tidak kalau kenyataaan memang kami adalah peserta yang paling sederhana dan sedikit memprihatinkan dari aspek showmentship dan wardrobe yang kelewat...hah.... i have to say it again 'sederhana'.
Entah apa namanya selain sederhana jika kita membandingkan penampilan kota depok dengan kota/kabupaten/provinsi lain pada saat parade yang hampir sama seperti yang dimiliki brazil itu. saat jawa timur sangat gemilau menurunkan reog ponorogonya sehingga berhasil menjadi juara nasional, ketika sukabumi all out dengan membawa budaya ngarak penyu smp penyu palsu berukuran raksasa pun dibawa keatas panggung, atau saat semua peserta tampil dengan baju daerahnya yang gemerlap dengan tema 'niat tampil' sukses membuat adik2 dari pondok zidan ciut hatinya, karena memang baju yang dipersiapkan adalah baju seadanya.
Imagine the irony, ideally speaking, of all cities in west java, depok city is supposed to be a number one city in human development index. krg adil rasanya saat saya disana sudah mempersiapkan diri dengan make up,sanggul cepol dan berhasil berpatut diri sebagai mpok depok, tetapi adik2 ini hanya menggunakan jaket&celana hitam serta jilbab putih untuk perempuan, dan baju koko putih (bahkan sebagian sudah ada yang kekuning-kuningan) dengan sarung berbagai warna plus clana hitam untuk laki2. dan semuanya saya kira bukanlah kostum yang seyogyanya ditampilkan dalam sebuah event nasional.
Karena posting ini bukan propaganda, harusnya ini jadi koreksi seluruh lapisan, saya tak memiliki opsi untuk menentukan apa dan bagaimana konsep tampilan dalam parade kemarin namun ini merupakan fakta yang harus kita pahami dan benahi bersama. sudah sejauh mana pemerintah kota, masyarakat dan seluruh stakeholders yang berkaitan dengan kemajuan kota depok dapat saling bahu-membahu. apakah ini soal manajemen pariwisata, anggaran, atau kurangnya komunikasi seluruh elemen diatas? yang jelas ini PR untuk duta pariwisata seperti saya dan erwin, karena harusnya kami mampu mencari celah agar mampu di dengar & merepresentasikan jati diri kota depok dengan budaya dan pariwisatanya di ruang publik dengan baik, karena kami lebih menghargai jikalau penilaian jabatan ini lebih dari sekedar fronliner atau pajangan semata.
Tak ada bukan berarti sederhana kalau memang patokannya sederhana adalah kebersahajaan. tapi sejatinya kebersahajaan mampu membawa kita pada kemenangan. semoga tahun depan depok bisa memperbaiki penampilannya di kemilau nusantara (kalau dikirim lagi ya ;D). amin.

Kamis, Oktober 23, 2008

saudara aussie-ku lebih indonesia

idul fitri hari pertama...
dyne - ilana - nenek - my mom

tahun ini keluarga besar di jakarta lagi kebagian jatah hadiah lebaran paling mengesankan, yaitu adanya nenek di jakarta (biasanya di padang terus). karena mama da didi anak perempuan paling tua di jkt, mau ga mau kita merelakan nenek untuk tinggal di sana.

tapi sebelum silahturahmi kesana kita punya agenda jemput kakak mama no.5 sama suami dan ponakannya di pondok indah. tante qu itu tinggal di KL dan ponakan dari suaminya tinggal di sydney dan mereka sengaja mau merasakan lebaran tahun ini di indonesia.
ini pertama kalinya dina ketemu sama ilana, ponakan om nirwan yang ternyata lg student exchange di UGM satu semester. semua terlihat sangat normal pada awalnya, she's nice dengan senyum cemerlang di muka yang blesteran indo-ceko nya. tapi setelah mulai pembicaraan ilana ga sedikit pun berusaha untuk menunjukkan that she's australian, dia malah asik dengan aksen english-nya untuk belajar bahasa.
itu memang belum seberapa, sampai pada akhirnya dina sadar bahwa baju yang dia pakai hari itu adalah batik. "saya senang sekali memakai batik, ini saya beli di jogja" ilana bilang dengan bangganya. untuk seorang setengah indonesia seperti dia, dina cukup salut karena sebelum ini dia belum pernah ke tanah kelahiran bapaknya sama sekali. dan ga berhenti disana rasa salut dina, selama di aussie dia ambil double degree dan salah satu nya mempelajari etnologi dengan spesifikasi minang (kita memang keluarga minang:D).
menurut wikipedia, Etnologi merupakan salah satu dari cabang ilmu antropologi, yang mempelajari berbagai suku bangsa dan aspek kebudayaannya, serta hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Kata etnologi berasal dari kata etnis yang berarti suku bangsa. di detik itu juga saya mulai memproses dan membayangkan betapa besar pencapaiannya akan indonesia. duh...apa kabar dengan diriku????
ilana bersikukuh untuk belajar dan mendalami budaya dan asal ayahnya. rasa sedikit rendah diri, karena yang jelas jelas orang padang saja ga belajar asal budayanya sendiri ;D. kagum adanya karena selain rasa ingin bisa, ilana punya rencana meneruskan tesis (yang tertunda) milik opanya yang seorang sastrawan besar indonesia angkatan'45 tentang adat minangkabau. jika boleh pinjem istilah oprah that's really 'wow' moment. saudara ku itu memang bukan orang indonesia asli, tapi perspektifnya lebih indonesia, mungkin ini salah satu bukti bahwa darah lebih kental dari air...atau ini justru membuktikan hal lain?

Kamis, Oktober 16, 2008

learn from kwame

"...there are only certain opportunities that come along in your life to be extraordinary and this is one of them..." -Kwame Jackson-

Memang ga terlalu bnyk org yg kenal siapa kwame. Kwame Jackson is polished, confident and credentialed with prestigious Wall Street experience and business lessons he learned from Donald Trump in front of 22 million people each week, on the hit show “The Apprentice.” sejak tahu dr hasil minjem dvd uni yane (my sister) dan nonton apprentice smp sls berhasil menambah keyakinan (merubah keadaan hidup tanpa terpentok takdir) dlm kamus hidup dina.klise memang...but it's so true.

kwame lahir dr keluarga afro amerika yg tdk mengenal pendidikan dengan kluster diatas pendidikan ibunya yang sma atau kakeknya yang kalau tanda tangan aja ga bisa alias buta aksara. kwame adalah orang pertama dalam sejarah keluarganya yg berhasil mengenyam pendidikan tinggi. tapi mungkin tinggi sebutan yang kurang pas buat kwame, he holds a Bachelor of Science degree in Business Administration from The University of North Carolina at Chapel Hill Kenan-Flagler Business School and a Master of Business Administration degree from Harvard Business School. and now he is one of the highest paid and most in-demand speaker amongst those in reality television. He continues to be courted by Fortune 500 firms, major television networks, fashion houses, sports teams, marketers, advertisers, community, civic and political leaders for his input and expertise. wow...

mimpi kwame memang jadi indah karena faktanya he got everythings, and he's so mean green. memang mau ga mau the apprentice buka gerbang yg luar biasa lebar buat kwame untuk jadi sosok seperti skrg, dan sepertinya tanpa jadi murid trumph he's just ordinary smart executive right now. "...there are only certain opportunities that come along in your life to be extraordinary and this is one of them..." itu alinea yang menggugah jiwa dina yang keluar dr mulut kwame waktu di boardroom. i love to recall that line...dan sepertinya saat dina memutuskan untuk ikut pemilihan abang mpok depok 2008 agustus kemarin adalah moment yang terinspirasi dari ucapan kwame tadi.

at the begining i really have no idea about this stuff..dan seyogyanya kwame saat ikut apprentice. dina beberapa tahun yang lalu adalah persist girl yang terlalu banyak berpikir dan memproses semua wacana yang hadir dalam otaknya tanpa mau menyambut kesempatan yang mungkin aja bisa jadi 'cover depan' eksekusi masa depan. beberapa tahun yang lalu tidak pernah terbayang akan punya kesempatan menjadi representasi kota ke provinsi dalam pasanggiri mojang jajaka jawa barat 2008. alhamdulillah banyak orang mendukung tapi secara tersirat mungkin saja ada juga yang tidak. tapi semua 'in progress' and there's a lots of things to do. ini bukan saja sebuah ajang yang menjadi bagian lain dari perjalanan hidup. ini kesempatan nyata untuk berkontribusi sekaligus peluang lebar untuk membuka wawasan (yup walau harus menunda agenda berkarier dan sekolah lagi) ;D and again i learn from kwame...."We have our whole lives to be ordinary, and only a few fleeting moments to be extraordinary!." so.... im running!

Senin, Oktober 13, 2008

it's not only about promo, campaign, and propaganda ;)

....it's about dream to give a lil' contribution to my beloved city and province ....it's from a girl next door, ....i pray, i go, and i fight!
dina goes to mojang jajaka jawa barat 2008

- design by daija-

Rabu, Oktober 08, 2008

magnetism of nationalism

jambore kebangsaan, manokwari-west papua 14-18 august 2008
as a honor participant di sebuat annual event dari depdagri memang ga berasa apa pun kalau kita menggunakan pendekatan jarak dan geografis. most girls said...c'mon ke papua delapan jam diudara naik hercules pula yang kebayang hanya capek luar biasa it'll be so cruel. nope...it's not for me....(karena saya bukan cewe cetakan ;D), diundang dan berangkat sebagai mpok depok memang bukan prestige yang patut dipublikasikan.senang luar biasa karna punya kesempatan buka wawasan sekaligus bisa ke bagian timur nusantara dengan 250 pribadi mengagumkan dari lsm, bem dan ormas seluruh indonesia, and i knew it's gonna be so great! yup it was...

hercules...yup for very 1st time. i got nu pal' from bem ITS 'salim'

awalnya kekhawatiran memang ada, mempertanyakan apa sebenarnya main goal dina sampai berani pergi sejauh itu dari rumah. sekedar berplesir?achievement?sampai tiba ke pertanyaan untuk tahu kadar nasionalisme diri sendiri...pertanyaan tidak umum untuk generasi 20-an kayak dina, dan benar saja faktanya waktu tiba di papua golongan orang tua lebih banyak dibanding generasi muda (but wait!maksud dina bukan dari segi kuantitas tapi kehadiran jiwa sebagai orang indonesia). i really have no idea about this issue, apa yang salah hingga generasi diatas kita menyimpulkan generasi dibawah mereka hanya sekedar generasi mtv yang tolok ukurnya adalah hollywood, junk food, and london fashion week. sedangkal itukah kita???i don't think so!what about them?

setelah merasakan tanah papua secara langsung selama beberapa jam, agenda jambore road to proclamation day harus diselesaikan satu per satu. satu tenda dengan rekan-rekan baru mba nina (pontianak), mba frida (jakarta), mba sophie (kepri), mba tami, mba desi, bu ati (gorontalo), bu dwi (lombok), bu rita (kupang), dan pipit (surabaya). it was awsome...tenda sura free area to chat, make up, dress, and think nationally.
dina, nina, frida - depok, dayak, national

dihari kedua kami semua punya agenda masing-masing yang sudah dibagikan oleh depdagri. tapi sebelum ke agenda resmi dengan gerilya mba nina, mba sophie, dan pipit memberikan tawaran yang menggiurkan untuk pergi ke pulau mansinam via speedboat. wuih...satu lagi potensi negeri yang belum terjamah dengan maksimal. pulau eksotis tempat injil pertama kali diturunkan di indonesia. kenapa belum juga digarap siy?that was my 1st question. what are 'they' waiting for? we are in a rush for visit years 2008, right?

awalnya dina menemani pak dirjen kesbangpol untuk menyerahkan bantuan buku dan komputer untuk smp 3 manokwari, then end up ke pantai pasir putih untuk bersihin pantai....oh my god i love my nation very much. the beach like a bomb...brutally beautifull.

now i can say easily,,,nationalism is not that heavy. if u don't have one inside of you, i can accept that thing. but the nature, the peoples, we're gonna love it when we see it directly. those are magnet of indonesia. no wonder kalau ada upaya kudeta sana-sini kalo negeri mereka indah bukan main tapi tidak kehidupannya.

menurut masyarakat manokwari yang dina temui di daerah bakaro tentang being nationalist dan nationalism artinya ga banyak koq, yang mereka perlukan hanya kesadaran saudara-saudara mereka yang tinggal di barat (baca:jakarta dan kota-kota besar lainnya) untuk sering-sering datang ke tempat mereka, supaya bisa menyaksikan ekstrimnya perbedaan kehidupan di ibukota dan di papua. dan dari situlah mereka harap nasionalisme "untuk mereka" akan tercipta.

inspiring moment with inspiring womens

pulang dari papua menyisakan banyak cita dan asa. mimpi untuk terus melihat keindahan ini tanpa distorsi kudeta sampai dina tua nanti?mimpi akan kuatnya nasionalisme orang-orang muda tanpa harus dipecut dengan krisis dan dilema?bisakah?memang bukan kapasitas dina untuk menjawab,ilmu masih dangkal pengalaman masih terus menggali.but one thing for sure that i strongly think about is we need to keep the hope because everything that is done in the world is done by hope.

dina on the go

setidaknya itu adalah kalimat pertama yang terpampang jernih diotak selama beberapa bulan setelah toga melekat dikepala.'dina on the go'...setelahnya dina memaksa harus ditambah line...'continually makes progress no matter how hard it takes'. that's how all dreams begin,,,i called it the fortune of june. wisuda tahap III di ipb, setelah kurang lebih tiga setengah tahun dina mengacau semua mimpi sma untuk lulus cum laude,tapi belum berhasil. 'coz my soul didn't belong to that university, trust me...kalo boleh pinjem bahasa medis, selama kuliah dina mengalami "pendarahan" tak henti, bnyk dosen yang angkat topi dengan track record gw yang ga mulus di mata kuliah kalkulus selama beberapa tingkat, tapi bisa dina bungkus rapi dgn achievement,sopan santun,skripsi dan lulus cepat. then...i can give my smile broadly, and gratitude only for Allah and my beloved sunshines:mom pop.

yup...pendarahan total bisa dengan segera disudahi dari ipb. bcoz i saw success is not about the absence of problems, success is about how deal with them.right?? finally i know, i have to face the temptations of my past then i can scream the temptations of my dreams. setelah wisuda memang akan jadi banyak hal-hal yang harus diluluskan. selain embel-embel kerja, s2, jodoh dan yang lainnya. saat ini puzzle hidup memang lagi digarap, but im always on my road, wisuda adalah potongan awal yang selanjutnya pasti akan dina lanjutkan.'dina on the go, continually makes progress no matter how hard it takes'.