Rabu, Maret 25, 2009

when beauty beat behavior and brain?

Dari beberapa banyak folder pengalaman yg pernah saya telaah, sepertinya tema ini selalu saja ada dalam setiap file harian. dosen tingkat pertama ku pernah bilang (terlepas dari saya setuju atau tidak)...'orang cantik itu setengah masalah dalam hidupnya sudah selesai' hahaha.... actually i really have no idea what's in her mind,tapi beliau memang cantik! Minggu yang lalu juga seorang hrd manager yg meng-interview saya menganalogikan "seorang wanita tidak pernah memiliki tiga hal dalam dirinya secara lengkap, 3 hal itu adalah cantik;pintar; dan baik...kalau seorang wanita cantik dan baik, dapat dipastikan dia bodoh; kalau ia cantik dan pintar, pasti ia jahat; dan jika ia pintar dan baik, pastiya ia jelek" (sekali lagi ini terlepas dari saya setuju atau tidak ;D). Memang pendapat dosen dan hrd manager itu tidak tanpa alasan, standar fisik pun selalu jadi orientasi ketika perspektif kompetisi dan duniawi dikedepankan, tapi saya rasa tema 'beauty beat behaviour and brain' tidak sedangkal itu. terminologi keindahan fisik (both male & female) janganlah dijadikan standart nomer wahid dalam berkehidupan. Sebut saja ketika saya selesai mengikuti moka jabar 2008 kemarin, ada kesan dari masyarakat bahwa kompetisi ini hanyalah kontes ayu-ayuan belaka tanpa esensi kemampuan dan tauladan dari setiap duta-duta wisata yang dikirim. tapi maaf...hal ini ada benarnya ketika saya lihat beberapa rekan-rekan cantik saya yang tidak menghargai dirinya sendiri dengan berpakaian, bersikap serta berpikir layaknya seorang figure. in this point 'beauty' has no chance to beat 'behavior & brain'. peace out ^^v

Tidak ada komentar: